Pengertian Transaksi Derivatif Dalam Bisnis Serta Jenis-jenisnya

Pengertian Transaksi Derivatif

Derivatif dipakai dalam manajemen investasi atau portfolio perusahaan dan lembaga keuangan sekaligus investor perorangan yang berguna untuk mengelola posisi yang dimiliki terhadap risiko pergerakan harga pasar atas produk atau aset investasi.

Dibandingkan dengan menukarkan atau memperdagangkan aset secara fisik, pelaku pasar akan membuat perjanjian untuk saling menukarkan aset, uang atau nilai di masa mendatang mengacu ke aset yang sudah dijadikan acuan pokok. Selain itu, jenis dari transaksi derivatif sendiri juga beragam yang semuanya akan dijelaskan secara lengkap pada ulasan berikut ini.

Pengertian Transaksi Derivatif

Transaksi derivatif merupakan transaksi yang didasari dengan kontrak atau perjanjian pembayaran yang dilakukan dua pihak atau lebih dengan nilai diturunkan atau berasal dari produk yang dijadikan acuan pokok atau biasa disebut dengan produk turunan atau underlying product.

Ini meliputi pembelian atau transaksi berbagai jenis aset yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan instrumen atau dana, seperti:

  • Komoditas.
  • Suku Bunga.
  • Obligasi.
  • Nilai tukar mata uang.
  • Saham atau equity.
  • Indeks seperti indeksi harga konsumen, indeks saham dan sebagainya.

Kontrak perjanjian ini nantinya akan dipakai sebagai objek perdagangan yang harganya harus disetujui kedua pihak.

Manfaat Derivatif

Sebenarnya, transaksi derivatif diciptakan dengan tujuan melindungi harga atau nilai suatu komoditas di masa mendatang. Contohnya seperti tahun 2017 yang lalu, Bank Indonesia pernah membantu BUMN supaya bisa memanfaatkan instrumen derivatif agar bisa mengatasi jatuhnya nilai tukar Rupiah.

Ada juga fungsi lain dari transaksi derivatif yakni untuk mengalihkan atau mengambil sebuah risiko tergantung dari apakah posisinya sebagai hedger / pelaku lindung nilai atau spekulator.

Jenis-jenis Transaksi Derivatif

Ada cukup banyak instrumen finansial yang bisa dikategorikan ke dalam kelompok derivatif dan berikut beberapa diantaranya:

Kontrak serah atau forward: Perjanjian bilateral untuk menyerahkan komoditas atau aset dengan jumlah, harga serta tanggal yang telah disetujui. Transaksi ini bisa dikatakan telah selesai saat valuta asing atau komoditas diserahkan secara neto atau fisik.

Kontrak berjangka atau futures: Hampir sama dengan kontrak serah namun diperdagangkan dengan teratur pada pasar atau bursa berjangka. Disini, ada 2 pihak yang umumnya akan bertransaksi yakni hedger yakni konsumen dan produsen dari instrumen yang diperdagangkan serta spekulator sebagai orang yang memperjualbelikan kontrak berjangka supaya memberikan keuntungan.

Opsi atau option: Salah satu instrumen derivatif yang banyak dipakai untuk berlindung dari nilai atau risiko dimana salah satu pihak setuju untuk membayar imbalan pada pihak lain ketika melakukan transaksi jual beli.

Opsi beli atau call option: Memberikan hak kontrak pada pemiliknya untuk membeli aset tertentu di sebuah tanggal yang sudah disepakati denan harga yang juga sudah ditetapkan atau disebut dengan istilah option strike.

Swap: Transaksi antara kedua pihak di mana sudah terjadi pertukaran valuta lewat penjualan atau pembelian tunai dengan penjualan atau pembelian kembali secara berjangka.

Penerapan Pajak Instrumen Derivatif

Dari Peraturan Pemerintah RI No.17 Tahun 2009 mengenai Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari transaksi derivatif berbentuk kontrak berjangka yang diperdagangkan pada bursa dijelaskan jika:

  • Pajak yang dikenakan di transaksi derivatif tergolong PPh final.
  • Tarif dari PPh final sebesar 2.5% berdasarkan margin awalnya.

Risiko Transaksi Derivatif

Derivatif merupakan produk investasi berbentuk kontrak perdagangan. Di dalam praktiknya, proses pelaksanaan dari instrumen ini terbilang rinci serta kompleks. Transaksi derivatif lebih memakai perkiraan harga yang ada di masa yang akan datang.

Walau keuntungan yang bisa didapat cukup besar, akan tetapi ada risiko dari instrumen ini yang juga tinggi bahkan melebihi dari risiko saham. Perusahaan yang memakai produk deviratif tidak berarti bebas dari risiko. Untuk itu, sebaiknya lakukan riset mendalam lebih dulu sebelum membuat keputusan yang berhubungan dengan investasi ini.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama